1Hadis+at+taubah+ayat+105 2 Surat almaidah ayat 48 3 Surat almaidah48 4 dalil+kitab+injil 5 dalil+kitab+zabur 6 Qur'an+Surat+almaidah+ayat+148 7 Ad Dzariyat ayat 1 8 Injil 9 ali imran 10 Surat at Taubah ayat 105 11 Al Isra ayat 26-27 12 hadist+al-hujurat+ayat+12 13 zabur 14 YUNUS 15 unta 16 Nomor surat 17 Surat+al ikhlas 18 At taubah ayat 105 TafsirSurat Al 'Alaq Ayat 1-7. Pada pembahasan yang lalu berbicara mengenai buah Tin dan Zaitun serta potensi yang dimiliki oleh manusia, selanjutnya Tafsir Surat Al 'Alaq Ayat 1-7 berbicara mengenai proses pengetahuan dan penciptaan manusia. Di awal pembahasan Tafsir Surat Al 'Alaq Ayat 1-7 Allah swt memerintahkan kepada manusia untuk Hasilpencarian tentang Tafsir+ibnu+katsir+qs+almaidah+ayat+48 Lihat catatan kaki ayat 190-194, yang berkenaan dengan perang. tafsir Surat Al-Anbiya Ayat 100. Ayat ini diturunkan sewaktu Ibnu Zaba'ri mengatakan, bahwa penyembah Uzair, Al Masih dan para Malaikat Suratini disebut pula Ummul Kitab menurut jumhur ulama โ€”seperti yang dituturkan oleh Anas, Al-Hasan, dan Ibnu Sirinโ€” karena mereka tidak suka menyebutnya dengan istilah Fatihatul Kitab. Al-Hasan dan Ibnu Sirin mengatakan."Sesungguhnya Ummul Kitab itu adalah Lauh Mahfuz." Al-Hasan mengatakan bahwa ayat-ayat yang muhkam adalah Ummul Kitab. TerjemahSurat Al 'Alaq ayat 1-5 1. [1] Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan [2], 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah [3]. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia [4]. 4. Yang mengajar (manusia) dengan pena [5]. 5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya [6]. Vay Tiแปn Nhanh Chแป‰ Cแบงn Cmnd. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID oJ7OOaRTj0du4F21XllS32f8HBOsqX7HMii5C_nJsWwu-XTxTeM6TQ== 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 3fZcnSma9awZwnqoLsgFzg074l_5fV9IQqfOvI7rYYkekZvAqQooWg== Allah Swt. menceritakan perihal manusia, bahwa manusia itu adalah makhluk yang mempunyai kesenangan, jahat, angkuh, dan melampaui batas apabila ia melihat dirinya telah berkecukupan dan banyak hartanya. Kemudian Allah mengancamnya dan memperingatkan kepadanya melalui firman berikutnya {ุฅูู†ู‘ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ุงู„ุฑู‘ูุฌู’ุนูŽู‰} Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali mu. A1-'Alaq 8 Yakni hanya kepada Allah-lah kamu kembali dan berpulang, lalu Dia akan mengadakan perhitungan terhadap hartamu dari manakah kamu hasilkan dan ke manakah kamu belanjakan? Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Zaid ibnu Ismail As-Sa'ig, telah menceritakan kepada kami Ja'far ibnu Aim, telah menceritakan kepada kami Abu Umais, dari Aun yang telah mengatakan bahwa Abdullah ibnu Mas'ud pernah mengatakan bahwa ada dua orang yang haus dan tidak pernah merasa kenyang, yaitu orang yang berilmu dan orang yang memiliki harta; tetapi keduanya tidak sama. Adapun orang yang berilmu, maka bertambahlah rida Tuhan Yang Maha Pemurah kepadanya. Adapun orang yang berharta, maka dia makin tenggelam di dalam kesesatannya sikap melampaui batasnya. Kemudian Abdullah ibnu Mas'ud membacakan firman-Nya Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup. Al-'Alaq 6-7 Dan terhadap orang yang berilmu, Abdullah ibnu Mas'ud membacakan firman Allah Swt. Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama. Fathir 28 Hal yang semakna telah diriwayatkan pula secara marfu' sampai kepada Rasulullah Saw., yaitu ู…ูŽู†ู’ู‡ููˆู…ูŽุงู†ู ู„ูŽุง ูŠูŽุดู’ุจูŽุนูŽุงู†ู ุทูŽุงู„ูุจู ุนูู„ู’ู…ู ูˆูŽุทูŽุงู„ูุจู ุฏูู†ู’ูŠูŽุงยป Ada dua macam orang yang rakus selalu tidak merasa kenyang, yaitu penuntut ilmu dan pemburu duniawi. Kemudian disebutkan dalam firman selanjutnya {ุฃูŽุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูŠูŽู†ู’ู‡ูŽู‰ ุนูŽุจู’ุฏู‹ุง ุฅูุฐูŽุง ุตูŽู„ู‘ูŽู‰} Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang, seorang hamba ketika dia mengerjakan salat. Al-'Alaq 9-10 Bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan sikap Abu Jahal laknatullah. Dia mengancam Nabi Saw. bila melakukan salat di Baitullah. Maka Allah Swt. pada mulanya menasihati Abu Jahal dengan cara yang terbaik, untuk itu Allah Swt. berfirman {ุฃูŽุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชูŽ ุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู‡ูุฏูŽู‰} Bagaimana pendapatmu jika orang yang dilarang itu berada di atas kebenaran. Al-'Alaq 11 Yakni bagaimanakah menurut pendapatmu jika orang yang kamu larang ini berada di jalan yang Iurus dalam sepak terjangnya. {ุฃูŽู…ูŽุฑูŽ ุจูุงู„ุชู‘ูŽู‚ู’ูˆูŽู‰} Atau dia menyuruh bertakwa kepada Allah? Al-'Alaq 12 melalui ucapannya, sedangkan engkau menghardiknya dan mengancamnya bila ia mengerjakan salatnya. Karena itulah disebutkan dalam firman berikutnya {ุฃูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ู’ ุจูุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูŠูŽุฑูŽู‰} Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya? Al-'Alaq 14 Artinya, tidakkah orang yang melarang orang yang mendapat petunjuk itu mengetahui bahwa Allah melihatnya dan mendengar pembicaraannya, dan kelak Dia akan membalas perbuatannya itu dengan balasan yang setimpal. Selanjutnya Allah Swt. memperingatkan dan mengancam dengan ancaman yang keras {ูƒูŽู„ุง ู„ูŽุฆูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽู†ู’ุชูŽู‡ู} Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti. Al-'Alaq 15 Yaitu tidak lagi menghentikan perbuatannya yang selalu bermusuhan dan ingkar. {ู„ูŽู†ูŽุณู’ููŽุนูŽู†ู’ ุจูุงู„ู†ู‘ูŽุงุตููŠูŽุฉู} niscaya Kami tarik ubun-ubunnya. Al-'Alaq 15 Yakni niscaya Kami benar-benar akan memberinya tanda hitam kelak di hari kiamat. Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya {ู†ูŽุงุตููŠูŽุฉู ูƒูŽุงุฐูุจูŽุฉู ุฎูŽุงุทูุฆูŽุฉู} yaitu ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka. Al-'Alaq 16 Maksudnya, ubun-ubun Abu Jahal yang pendusta dalam ucapannya lagi durhaka dalam perbuatannya. {ููŽู„ู’ูŠูŽุฏู’ุนู ู†ูŽุงุฏููŠูŽู‡ู} Maka biarlah dia memanggil golongannya. Al-'Alaq 17 Yakni kaumnya dan kerabatnya, biarlah dia memanggil mereka untuk menolongnya. {ุณูŽู†ูŽุฏู’ุนู ุงู„ุฒู‘ูŽุจูŽุงู†ููŠูŽุฉูŽ} kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah. Al-'Alaq 18 Mereka adalah malaikat juru siksa; sehingga dia mengetahui siapakah yang menang, apakah golongan Kami ataukah golongan dia? ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ูŠูŽุญู’ูŠูŽู‰ุŒ ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑู‘ูŽุฒู‘ูŽุงู‚ูุŒ ุนูŽู†ู’ ู…ูŽุนู’ู…ูŽุฑุŒ ุนูŽู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู’ูƒูŽุฑููŠู…ู ุงู„ุฌูŽุฒูŽุฑูŠุŒ ุนูŽู†ู’ ุนููƒู’ุฑูู…ูŽุฉูŽุŒ ุนูŽู†ู ุงุจู’ู†ู ุนูŽุจู‘ูŽุงุณู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุจููˆ ุฌูŽู‡ู’ู„ู ู„ูŽุฆูู†ู’ ุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ูŠูุตูŽู„ู‘ููŠ ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู’ูƒูŽุนู’ุจูŽุฉู ู„ูŽุฃูŽุทูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูู†ูู‚ู‡. ูุจูŽู„ุบูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ "ู„ูŽุฆูู†ู’ ููŽุนูŽู„ูŽู‡ู ู„ูŽุฃูŽุฎูŽุฐูŽุชู’ู‡ู ุงู„ู’ู…ูŽู„ูŽุงุฆููƒูŽุฉู" Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, dari Ma'mar, dari Abdul Karim Al-Jazari, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Abu Jahal berkata, "Sesungguhnya jika aku melihat Muhammad sedang salat di dekat Ka'bah, aku benar-benar akan menginjak lehernya." Maka ancaman itu sampai kepada Nabi Saw., lalu beliau Saw. bersabda Sesungguhnya jika dia melakukan niatnya, benar-benar malaikat akan mengambilnya menghukumnya. Kemudian Imam Bukhari mengatakan bahwa periwayatan hadis ini diikuti oleh Amr ibnu Khalid, dari Ubaidillah ibnu Arar, dari Abdul Karim. Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Turmuzi dan Imam Nasai di dalam kitab tafsir masing-masing melalui jalur Abdur Razzaq dengan sanad yang sama. Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, dari Abu Kuraib, dari Zakaria ibnu Addi, dari Ubaidillah ibnu Amr dengan sanad yang sama. Imam Ahmad dan Imam Turmuzi serta Imam Nasai dan Ibnu Jarir telah meriwayatkannya yang hadis berikut berdasarkan lafaz yang ada pada Ibnu Jarir, melalui jalur Daud ibnu Abu Hindun, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa dahulu Rasulullah Saw. sering melakukan salat di dekat maqam Ibrahim. Maka lewatlah kepadanya Abu Jahal ibnu Hisyam, lalu berkata, "Hai Muhammad, dengan apakah engkau mengancamku? Ketahuilah, demi Allah, sesungguhnya aku adalah penduduk lembah ini yang paling banyak pendukungnya." Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya Maka biarlah dia memanggil golongannya untuk menolongnya, kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah. Al-'Alaq 17-18 Ibnu Abbas mengatakan bahwa seandainya Abu Jahal memanggil golongannya para pendukungnya, niscaya saat itu juga malaikat azab akan mengambilnya. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini kalau tidak hasan, sahih. ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ุฅูู…ูŽุงู…ู ุฃูŽุญู’ู…ูŽุฏู ุฃูŽูŠู’ุถู‹ุง ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุฅูุณู’ู…ูŽุงุนููŠู„ู ุจู’ู†ู ุฒูŽูŠู’ุฏู ุฃูŽุจููˆ ูŠูŽุฒููŠุฏูŽุŒ ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ููุฑูŽุงุชุŒ ุนูŽู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู’ูƒูŽุฑููŠู…ูุŒ ุนูŽู†ู’ ุนููƒู’ุฑูู…ูŽุฉูŽุŒ ุนูŽู†ู ุงุจู’ู†ู ุนูŽุจู‘ูŽุงุณู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุจููˆ ุฌูŽู‡ู’ู„ู ู„ูŽุฆูู†ู’ ุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชู ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูŠูุตูŽู„ู‘ููŠ ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู’ูƒูŽุนู’ุจูŽุฉู ู„ูŽุขุชููŠูŽู†ู‘ูŽู‡ู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุฃูŽุทูŽุฃูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูู†ูู‚ูู‡ู. ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ "ู„ูŽูˆู’ ููŽุนูŽู„ูŽ ู„ูŽุฃูŽุฎูŽุฐูŽุชู’ู‡ู ุงู„ู’ู…ูŽู„ูŽุงุฆููƒูŽุฉู ุนููŠูŽุงู†ู‹ุงุŒ ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ูŠูŽู‡ููˆุฏูŽ ุชูŽู…ูŽู†ู‘ูŽูˆุง ุงู„ู’ู…ูŽูˆู’ุชูŽ ู„ูŽู…ูŽุงุชููˆุง ูˆูŽุฑูŽุฃูŽูˆู’ุง ู…ูŽู‚ูŽุงุนูุฏูŽู‡ูู…ู’ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑูุŒ ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ุฎูŽุฑูŽุฌูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ูŠูุจูŽุงู‡ู„ูˆู† ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู„ูŽุฑูŽุฌูŽุนููˆุง ู„ูŽุง ูŠูŽุฌูุฏููˆู†ูŽ ู…ูŽุงู„ู‹ุง ูˆูŽู„ูŽุง ุฃูŽู‡ู’ู„ู‹ุง" Imam Ahmad mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Yazid alias Abu Yazid, telah menceritakan kepada kami Furat, dari Abdul Karim, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Abu Jahal pernah berkata, "Sesungguhnya jika aku melihat Rasulullah sedang mengerjakan salat di dekat Ka'bah, benar-benar aku akan menginjak lehernya saat ia sujud." Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, bahwa lalu Nabi Saw. bersabda Seandainya dia melakukan niatnya itu, niscaya malaikat akan mengambilnya secara terang-terangan. Dan seandainya orang-orang Yahudi mengharapkan mati, niscaya mereka benar-benar mati dan akan melihat tempat kedudukan mereka di dalam neraka. Dan seandainya orang-orang yang bermubahalah dengan Rasulullah Saw. keluar untuk melakukannya, niscaya saat mereka pulang ke rumahnya, mereka tidak akan menjumpai harta dan juga keluarga mereka. Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Humaid, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Wadih, telah menceritakan kepada kami Yunus ibnu Abu Ishaq, dari Al-Walid ibnul Aizar, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Abu Jahal pernah mengatakan bahwa sesungguhnya jika Muhammad kembali ke maqam Ibrahim untuk melakukan salat, aku benar-benar akan membunuhnya. Maka Allah menurunkan firman-Nya Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Al-'Alaq 1 Sampai dengan firman-Nya niscaya Kami tarik ubun-nbunnya, yaitu ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka. Maka biarlah dia memanggil golongannya untuk menolongnya, kelak Kami akan memanggil MalaikatZabaniyah. Al-'Alaq 15-18 Maka Nabi Saw. Datang dan melakukan salatnya. Lalu dikatakan kepada Abu Jahal, "Mengapa engkau mengurungkan niatmu dan tidak melakukannya?" Abu Jahal menjawab, "Sesungguhnya ada bala tentara yang banyak sekali yang menghalang-halangi antara aku dengan dia." Ibnu Abbas mengatakan bahwa demi Allah, seandainya Abu Jahal bergerak, benar-benar malaikat akan mengambilnya dengan terang-terangan, sedangkan orang-orang Jarir mengatakan pula bahwa telah menceritakan kepada kami Ibnu Abdul A'la, telah menceritakan kepada kami Al-Mu'tamir, dari ayahnya, telah menceritakan kepada kami Na'im ibnu Abu Hindun, dari Abu Hazim, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Abu Jahal pernah berkata, "Maukah kalian melihat wajah Muhammad ditaburi dengan debu di hadapan kalian?" Mereka menjawab, "Ya." Abu Hurairah melanjutkan, bahwa lalu Abu Jahal mengatakan, "Demi Lata dan 'Uzza, sesungguhnya jika aku melihat Muhammad sedang salat seperti ini sujud, aku benar-benar akan menginjak lehernya dan benar-benar akan menaburkan debu ke mukanya." Maka datanglah Abu Jahal kepada Rasulullah Saw. yang sedang mengerjakan salat dengan maksud akan menginjak lehernya. Abu Hurairah melanjutkan kisahnya, bahwa maka tiada yang mengejutkan mereka yang menyaksikan Abu Jahal melainkan karena mereka melihat Abu Jahal surut mundur ke belakang dan melindungi wajahnya dengan kedua tangannya. Ketika ditanyakan kepadanya, "Mengapa engkau?" Abu Jahal menjawab, "Sesungguhnya antara aku dan dia terdapat parit api dan pemandangan yang sangat menakutkan serta banyak sayap." Abu Hurairah melanjutkan, bahwa lalu Rasulullah Saw. bersabda ู„ูŽูˆู’ ุฏูŽู†ูŽุง ู…ูู†ู‘ููŠ ู„ูŽุงุฎู’ุชูŽุทูŽููŽุชู’ู‡ู ุงู„ู’ู…ูŽู„ูŽุงุฆููƒูŽุฉู ุนูุถู’ูˆู‹ุง ุนูุถู’ูˆู‹ุงยป Seandainya dia mendekat kepadaku, niscaya malaikat akan mencabik-cabik tubuhnya anggota demi anggota. Perawi mengatakan bahwa lalu Allah menurunkan firman-Nyaโ€”apakah hal ini terdapat di dalam hadis Abu Hurairah ataukah tidak? saya tidak mengetahuiโ€”, yaitu Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas. Al-'Alaq 6, hingga akhir surat. Imam Ahmad ibnu Hambal, Imam Muslim, Imam Nasai, dan Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkannya melalui Mu'tamir ibnu Sulaiman dengan sanad yang sama Firman Allah Swt. {ูƒูŽู„ุง ู„ูŽุง ุชูุทูุนู’ู‡ู} sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya. Al-'Alaq 19 Yakni hai Muhammad, janganlah kamu patuh kepada orang itu yang melarang kamu melakukan rutinitas ibadahmu, melainkan teruskanlah salatmu menurut yang kamu sukai. Janganlah engkau pedulikan dia, karena sesungguhnya Allah-lah yang memeliharamu dan menolongmu, dan Dia akan memelihara kamu dari gangguan orang lain. {ูˆูŽุงุณู’ุฌูุฏู’ ูˆูŽุงู‚ู’ุชูŽุฑูุจู’} dan sujudlah dan dekatkanlah dirimu kepada Tuhan. Al Alaq 19 Sebagaimana yang telah disebutkan di dalam hadis sahih yang ada pada Imam Muslim melalui jalur Abdullah ibnu Wahb, dari Amr ibnul Haris, dari Imarah ibnu Gazyah, dari Samiy, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda ุฃูŽู‚ู’ุฑูŽุจู ู…ูŽุง ูŠูŽูƒููˆู†ู ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ู…ูู†ู’ ุฑูŽุจู‘ูู‡ู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุณูŽุงุฌูุฏูŒ ููŽุฃูŽูƒู’ุซูุฑููˆุง ุงู„ุฏู‘ูุนูŽุงุกูŽยป Tempat yang paling dekat bagi seorang hamba kepada Tukannya ialah saat ia sedang sujud, maka perbanyaklah berdoa padanya. Dan dalam hadis terdahulu telah disebutkan pula bahwa Rasulullah Saw. melakukan sujud tilawah pada surat Insyiqaq dan Al-'Alaq. Surah Al Alaq Segumpal Darah Surah Makkiyyah ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู…ู Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Ayat 1-5 Turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, dan bahwa tulis baca adalah kunci ilmu pengetahuan. ุงู‚ู’ุฑูŽุฃู’ ุจูุงุณู’ู…ู ุฑูŽุจูู‘ูƒูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽ ูก ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽ ุงู„ุฅู†ู’ุณูŽุงู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุนูŽู„ูŽู‚ู ูข ุงู‚ู’ุฑูŽุฃู’ ูˆูŽุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ุงู„ุฃูƒู’ุฑูŽู…ู ูฃ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุนูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุจูุงู„ู’ู‚ูŽู„ูŽู…ู ูค ุนูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุงู„ุฅู†ู’ุณูŽุงู†ูŽ ู…ูŽุง ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ู’ ูฅ Terjemah Surat Al Alaq ayat 1-5 1. [1]Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan[2], 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah[3]. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia[4]. 4. Yang mengajar manusia dengan pena[5]. 5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya[6]. Ayat 6-8 Manusia menjadi jahat karena merasa serba cukup. ูƒูŽู„ุง ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุฅู†ู’ุณูŽุงู†ูŽ ู„ูŽูŠูŽุทู’ุบูŽู‰ ูฆ ุฃูŽู†ู’ ุฑูŽุขู‡ู ุงุณู’ุชูŽุบู’ู†ูŽู‰ ูง ุฅูู†ู‘ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุฑูŽุจูู‘ูƒูŽ ุงู„ุฑู‘ูุฌู’ุนูŽู‰ ูจ Terjemah Surat Al Alaq ayat 6-8 6. [7]Ketahuilah! Sungguh, manusia benar-benar melampaui batas, 7. apabila melihat dirinya serba cukup. 8. Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembalimu. Ayat 9-19 Kisah Abu Jahal dan sikapnya yang jahat terhadap Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. ุฃูŽุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูŠูŽู†ู’ู‡ูŽู‰ ูฉ ุนูŽุจู’ุฏู‹ุง ุฅูุฐูŽุง ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ูกู  ุฃูŽุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชูŽ ุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู‡ูุฏูŽู‰ ูกูก ุฃูŽูˆู’ ุฃูŽู…ูŽุฑูŽ ุจูุงู„ุชู‘ูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ูกูข ุฃูŽุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชูŽ ุฅูู†ู’ ูƒูŽุฐู‘ูŽุจูŽ ูˆูŽุชูŽูˆูŽู„ู‘ูŽู‰ ูกูฃุฃูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ู’ ุจูุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูŠูŽุฑูŽู‰ ูกูค ูƒูŽู„ุง ู„ูŽุฆูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽู†ู’ุชูŽู‡ู ู„ูŽู†ูŽุณู’ููŽุนู‹ุง ุจูุงู„ู†ู‘ูŽุงุตููŠูŽุฉู ูกูฅู†ูŽุงุตููŠูŽุฉู ูƒูŽุงุฐูุจูŽุฉู ุฎูŽุงุทูุฆูŽุฉู ูกูฆ ููŽู„ู’ูŠูŽุฏู’ุนู ู†ูŽุงุฏููŠูŽู‡ู ูกูง ุณูŽู†ูŽุฏู’ุนู ุงู„ุฒู‘ูŽุจูŽุงู†ููŠูŽุฉูŽ ูกูจูƒูŽู„ุง ู„ุง ุชูุทูุนู’ู‡ู ูˆูŽุงุณู’ุฌูุฏู’ ูˆูŽุงู‚ู’ุชูŽุฑูุจู’ ูกูฉ Terjemah Surat Al Alaq ayat 9-19 9. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang, 10. seorang hamba Nabi Muhammad ketika dia melaksanakan shalat[8], 11. Bagaimana pendapatmu jika dia yang dilarang shalat itu berada di atas kebenaran petunjuk, 12. atau dia menyuruh bertakwa kepada Allah?[9] 13. Bagaimana pendapatmu jika dia yang melarang itu mendustakan dan berpaling dari iman? 14. Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya? 15. [10]Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti berbuat demikian niscaya Kami tarik ubun-ubunnya[11] ke dalam neraka, 16. yaitu ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka[12]. 17. Maka biarlah dia[13] memanggil golongannya untuk menolongnya, 18. kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah[14], 19. Sekali-kali jangan! Janganlah kamu patuh kepadanya[15]; dan sujudlah[16] dan dekatkanlah dirimu kepada Allah[17]. [1] Surah ini adalah surah yang pertama kali turun kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam; turun pada awal-awal kenabian ketika Beliau tidak mengetahui apa itu kitab dan apa itu iman, lalu Jibril alaihis salam datang kepada Beliau membawa wahyu dan menyuruh Beliau membaca, ia berkata, โ€œBacalahโ€. Dengan terperanjat Muhammad shallallahu alaihi wa sallam menjawab, โ€œSaya tidak dapat membaca.โ€ Beliau lalu direngkuh oleh Malaikat Jibril hingga merasakan kepayahan, lalu dilepaskan sambil disuruh membacanya sekali lagi, โ€œBacalah.โ€ Tetapi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam masih tetap menjawab, โ€œAku tidak dapat membaca.โ€ Begitulah keadaan berulang sampai tiga kali, dan pada ketiga kalinya Jibril berkata kepadanya, โ€œBacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakanโ€“Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darahโ€“Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurahโ€“Yang mengajar manusia dengan perantaran kalamโ€“Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Terj. Al Alaq 1-5. [2] Yakni yang menciptakan semua makhluk. Pada ayat selanjutnya disebutkan secara khusus manusia di antara sekian ciptaan-Nya. [3] Oleh karena itu, yang telah menciptakan manusia dan memperhatikannya dengan mengurusnya, tentu akan mengaturnya dengan perintah dan larangan, yaitu dengan diutus-Nya rasul dan diturunkan-Nya kitab. [4] Yakni banyak dan luas sifat-Nya, banyak kemuliaan dan ihsan-Nya, luas kepemurahan-Nya, dimana di antara kemurahan-Nya adalah mengajarkan berbagai ilmu kepada manusia. [5] Maksudnya, Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca. [6] Hal itu, karena manusia dikeluarkan-Nya dari perut ibunya dalam keadaan tidak tahu apa-apa, lalu Dia menjadikan untuknya pendengaran, penglihatan dan hati serta memudahkan sebab-sebab ilmu kepadanya. Dia mengajarkan kepadanya Al Qurโ€™an, mengajarkan kepadanya hikmah dan mengajarkan kepadanya dengan perantaraan pena, dimana dengannya terjaga ilmu-ilmu. Maka segala puji bagi Allah yang telah mengaruniakan nikmat-nikmat itu yang tidak dapat mereka balas karena banyaknya. Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Taโ€™aala mengaruniakan kepada mereka kekayaan dan kelapangan rezeki, akan tetapi manusia karena kebodohan dan kezalimannya ketika merasa dirinya telah cukup, ia malah bertindak melampaui batas dan berbuat zalim serta bersikap sombong terhadap kebenaran seperti yang diterangkan dalam ayat selanjutnya. Ia lupa, bahwa tempat kembalinya adalah kepada Tuhannya, dan tidak takut kepada pembalasan yang akan diberikan kepadanya, bahkan keadaannya sampai meninggalkan petunjuk dengan keinginan sendiri dan mengajak manusia untuk meninggalkannya, dan sampai melarang orang lain menjalankan shalat yang merupakan amal yang paling utama. [7] Imam Muslim meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Abu Hurairah radhiyallahu anhu ia berkata Abu Jahal berkata, โ€œApakah kalian biarkan Muhammad menaruh wajahnya bersujud di tengah-tengah kalian?โ€ Lalu dikatakan, โ€œYa.โ€ Maka Abu Jahal berkata, โ€œDemi Lata dan Uzza, jika aku melihatnya sedang melakukan hal itu, maka aku akan injak lehernya atau aku lumuri mukanya dengan debu.โ€ Abu Hurairah berkata, โ€œMaka Abu Jahal mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika Beliau sedang shalat karena menyangka akan dapat menginjak leher Beliau. Lalu ia Abu Jahal membuat mereka kawan-kawannya kaget karena ternyata mundur ke belakang dan menjaga dirinya dengan kedua tangannya. Ia pun ditanya, โ€œAda apa denganmu?โ€ Abu Jahal berkata, โ€œSesungguhnya antara aku dengan dia Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam ada parit dari api, hal yang menakutkan, dan sayap-sayap.โ€ Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, โ€œKalau sekiranya ia mendekat kepadaku, tentu malaikat-malaikat akan merenggut anggota badannya sepotong demi sepotong.โ€ Maka Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat โ€“ kami tidak mengetahui apakah dalam hadits Abu Hurairah atau sesuatu yang sampai kepadanya-, โ€œKetahuilah! Sungguh, manusia benar-benar melampaui batas,โ€“ apabila melihat dirinya serba cukup.โ€“ Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembalimu.โ€“ Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang,โ€“ seorang hamba ketika dia melaksanakan shalat,โ€“ Bagaimana pendapatmu jika dia yang dilarang shalat itu berada di atas kebenaran petunjuk,โ€“ seorang hamba ketika dia melaksanakan shalatโ€“ Bagaimana pendapatmu jika dia yang dilarang shalat itu berada di atas kebenaran petunjuk,โ€“ atau dia menyuruh bertakwa kepada Allah?โ€“ Bagaimana pendapatmu jika dia yang melarang itu mendustakan dan berpaling?โ€”Yaitu Abu Jahalโ€” Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?โ€“ Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti berbuat demikian niscaya Kami tarik ubun-ubunnya ke dalam neraka,โ€“ yaitu ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka.โ€“ Maka biarlah dia memanggil golongannya untuk menolongnya,โ€“ kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah,โ€“ Sekali-kali jangan! Janganlah kamu patuh kepadanya;โ€ฆdst.โ€ Terj. Al Alaq 6-19 Kalimat, โ€œKami tidak mengetahui apakah dalam hadits Abu Hurairah atau sesuatu yang sampai kepadanya,โ€ menurut Syaikh Muqbil merupakan keragu-raguan yang dapat mencacatkan keshahihan sebab turunnya, akan tetapi ia tetap mencantumkannya karena banyak syahid-syahidnya. Hadits tersebut menurut Ibnu Katsir, diriwayatkan pula oleh Ahmad bin Hanbal, Muslim, Nasaโ€™i dan Ibnu Abi Hatim dari hadits Muโ€™tamir bin Sulaiman. Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Baihaqi dalam Dalaaโ€™ilun Nubuwwah. Imam Tirmidzi meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Ibnu Abbas ia berkata, โ€œNabi shallallahu alaihi wa sallam shalat, lalu Abu Jahal datang dan berkata, โ€œBukankah kamu telah aku larang melakukan hal ini shalat? Bukankah kamu telah aku larang melakukan hal ini shalat?โ€ Maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam berpaling sambil membentaknya, lalu Abu Jahal berkata, โ€œSesungguhnya engkau mengetahui, bahwa tidak ada di sini orang yang lebih banyak golongannya dariku.โ€ Maka Allah Tabaaraka wa Taโ€™aala berfirman, โ€œMaka biarlah dia memanggil golongannya untuk menolongnya,โ€“ Maka biarlah dia memanggil golongannya untuk menolongnya,โ€ Ibnu Abbas berkata, โ€œDemi Allah, kalau sekiranya ia memanggil kaumnya, tentu akan ditangkap oleh para malaikat Zabaniyah milik Allah.โ€ Tirmidzi berkata, โ€œHadits ini hasan gharib shahih.โ€ [8] Yang melarang itu ialah Abu Jahal, sedangkan yang dilarang itu adalah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sendiri. Akan tetapi usaha ini tidak berhasil karena Abu Jahal melihat sesuatu yang menakutkannya. [9] Dengan demikian, pantaskah orang yang seperti ini keadaannya dilarang? Bukankah melarangnya merupakan penentangan yang besar kepada Allah dan kepada kebenaran? Karena yang berhak dilarang adalah orang yang tidak di atas petunjuk atau memerintahkan orang lain mengerjakan hal yang bertentangan dengan ketakwaan. [10] Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Taโ€™aala mengancamnya jika tetap terus bersikap seperti itu. [11] Maksudnya, memasukkannya ke dalam neraka dengan menarik kepalanya dengan keras. [12] Bisa juga diartikan, โ€œUbun-ubun orang yang dusta ucapannya dan salah perbuatannya.โ€ [13] Orang yang berhak mendapatkan azab itu. [14] Malaikat Zabaniyah ialah malaikat yang menyiksa orang-orang yang berdosa di dalam neraka, mereka adalah malaikat yang kasar dan keras, dan sebagai malaikat yang kuat dan berkuasa. Inilah keadaan orang yang melarang dan hukuman yang diancamkan kepadanya. Adapun keadaan orang yang dilarang, maka Allah Subhaanahu wa Taโ€™aala memerintahkan agar tidak mempedulikan orang tersebut dan tidak menaatinya. [15] Dengan meninggalkan shalat, karena ia tidaklah memerintahkan kecuali kepada yang terdapat kerugian di dunia dan akhirat. [16] Yakni shalatlah karena Allah Subhaanahu wa Taโ€™aala. [17] Dengan bersujud dan dengan menaati-Nya, karena semua itu dapat mendekatkan kamu kepada-Nya. Ayat ini adalah umum berlaku pada orang yang melarang terhadap kebaikan dan dilarang dari melakukannya, meskipun berkenaan dengan Abu Jahal ketika melarang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melakukan shalat. Selesai tafsir surah Al Alaq dengan pertolongan Allah dan taufiq-Nya, wal hamdulillahi Rabbil aalamiin. Which was revealed in Makkah This was the First of the Qur'an revealed ๏ดฟุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู€ู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู…ู ๏ดพ In the Name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful.

tafsir surat al alaq ibnu katsir